Rabu, 11 Mei 2011

Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

          Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor ( variabel ) yang akan dijadikan faktor/ variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan ( Suroso, 1993 ).
          Strategi pembangunan adalah merupakan suatu cara untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatkan kinerja.
          Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan "Apa tujuan yang hendak dicapai ?"

Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia

          Sebelum orde baru strategi pembangunan ekonomi di indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecenderungan yang lebih menitikberatkan pada tujuan-tujuan politik, dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
          Sedangkan pada awal orde baru , strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk menekan laju inflasi yang cukup tinggi.
          Dari keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan strategi berwawasan ruang. Strategi tersebut dipertegas dengan ditetapkannya sasaran dan titik berat setiap repelita, yaitu :
  • Repelita I : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahapan selanjutnya.
  • Repelita II : meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
  • Repelita III : meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan menigkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
  • Repelita IV : meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjjtkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Sumber :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf
http://karokab.go.id/in/index.php?option=com_content&view=article&id=136&Itemid=112

Minggu, 08 Mei 2011

Para Pelaku Ekonomi

Pelaku ekonomi merupakan pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokan menjadi 5 pelaku, yaitu rumah tangga, perusahaan, koperasi, masyarakat, dan negara. Setiap pelaku ekonomi ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor.




Para Pelaku Ekonomi

1). Rumah Tangga Keluarga
     Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi. Faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti tanah dan tabungan). Faktor-faktor produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan. Penghasilan yang diperoleh akan digunakan untuk membeli barang atau jasa dan ditabung.

2). Perusahaan
     Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi. Kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan sebagai produsen. Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan yang ada dalam perekonomian dibedakan menjadi 3, yaitu :


  1. Industri primer, yaitu perusahaan yang mengolah kekayaan alam dan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang disediakan oleh alam. Contohnya pertanian, peternakan, pertambangan, perikanan, kehutanan.
  2. Industri sekunder, yaitu perusahaan yang menghasilkan barang industri atau perusahaan yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi dan siap untuk dikonsumsi masyarakat. Contohnya pakaian, sepatu, dll.
  3. Industri tersier, yaitu industri yang menghasilkan jasa-jasa perusahaan yang menyediakan pengangkutan (transportasi), menjalankan perdagangan, memberi pinjaman, dan menyewakan bangunan. selain berperan sebagai produsen, perusahaan juga sebagai pelaku konsumsi. Perusahaan akan membutuhkan berbagai bentuk faktor produksi seperti bahan baku, bahan penolong, dll yang diperoleh dengan membeli dari rumah tangga keluarga atau rumah tangga pemerintah (negara).
3). Pemerintah
     Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.

  1. Kegiatan Konsumsi Pemerintah, berupa kegiatan membeli alat tulis kantor, alat kedokteran, peralatan yang menunjang pendidikan, dll.
  2. Kegiatan Produksi Pemerintah, peran pemerintah dalam kegiatan produksi diwujudkan dalam kegiatan usaha hampir diseluruh sektor perekonomian. Sebagai pelaksana kegiatan produksi pemerintah mendirikan BUMN.
  3. Kegiatan Distribusi Pemerintah, kegiatan distribusi yang dilakukan pemerintah :
  • menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membantu kegiatan operasional yang ada disekolah. Misalnya buku pelajaran, dll.
  • memberi bantuan kepada rakyat miskin berupa penyaluran raskin melalui BULOG.
    Selain melakukan kegiatan pokok-pokok ekonomi, pemerintah juga berperan sebagai pengatur dan pelaksana kebijakan.

4). Masyarakat
     Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku  ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
Melalui kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri akan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara.
Peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi yaitu :

  • meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara yang bersangkutan melalui kegiatan perdagangan.
  • adanya tukar-menukar tenaga kerja antarnegara dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkat mutu serta jumlah barang yang dihasilkan. 
  • membuka lapangan kerja baru.
  • meningkatkan keuangan atau pendapatan negara berupa devisa. 
5). Koperasi
     Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 Ayat (1), koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasonal. sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.
Fungsi dan peran koperasi di Indonesia :


  • membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
  • turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  • memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.
  • berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
 Sumber :

Rabu, 04 Mei 2011

Hambatan Perdagangan Internasional

Dalam perdagangan Internasional kita sering menghadapi beberapa hambatan diantaranya adalah :


Tarif adalah pajak impor, yang dikumpulkan oleh pemerintah federal dan yang meningkatkan harga barang ke konsumen. Juga dikenal sebagai atau cukai bea masuk, tarif biasanya bertujuan untuk membatasi impor pertama dan kedua untuk meningkatkan pendapatan.

Kuota adalah batas pada jumlah jenis tertentu yang baik yang dapat diimpor ke negara itu. kuota bisa menjadi baik sukarela atau secara hukum ditegakkan.
 
Pengaruh tarif dan kuota adalah sama: untuk membatasi impor dan melindungi produsen domestik dari kompetisi asing.Sebuah tarif meningkatkan harga barang asing di luar harga ekuilibrium pasar, yang mengurangi permintaan.Sebuah kuota membatasi pasokan kuantitas tertentu, yang meningkatkan harga di luar tingkat ekuilibrium pasar dan dengan demikian menurunkan permintaan.

Selain hambatan tarif dalam perdagangan internasional juga terdapat hambatan nontarif.Hambatan nontarif lainnya termasuk pengepakan dan pengiriman peraturan, pelabuhan dan bandara izin, dan prosedur kepabeanan berat, yang semuanya dapat memiliki anti-impor yang sah atau murni agenda, atau keduanya.
Sumber :